LABEL
- AC
- AHKLAK
- Ahlak
- AIWA
- AKARI
- AKIRA
- ARTIKEL
- ASIASAT
- BLACKMAGIC
- BROADCAST
- BROADCCAST
- CAMERA CCTV
- CCTV
- CHANGHONG
- DAICHI
- DATA VIDEO
- DESA KU
- DIGITEC
- DVR
- FOTO FOTO KEGIATAN
- FREQWENSI SATELIT
- FUJI ELEKTRIC
- FUJITEC
- GALERY
- GOLDSTAR
- HIKMAH SUNAH
- JASA PERBAIKAN
- JHONHSON
- KEBUDAYAAN
- KESEHATAN
- KOMPUTER DAN JARINGAN
- LG
- LISTRIK
- MEDIA PROMOSI
- MIRABOX
- Mutiara Islam
- NATIONAL
- NETWORK
- PALAPA
- PANASONIC
- PENGETAHUAN
- PENGETAHUAN UMUM
- PENJUALAN
- PERTANIAN
- PHILIPHS
- POLYTRON
- RAMADHAN 1437H
- RELIGI
- REMAJA
- RouterBoard
- RUNING TEX
- SAMBANG DESA
- SAMSUNG
- SANYO
- SERVIS
- SHARP
- SONY
- SOSIAL
- TELEVISI
- TELKOM
- THOMSHON
- TIVI CINA
- TOSHIBA
- TRANSMITER
- umum
- ZAVIO
deya61. Diberdayakan oleh Blogger.
Label:
KOMPUTER DAN JARINGAN
Perbedaan Mode Station Pada Jaringan Hotspot
Salah satu fitur yang terdapat di dalam mikrotik yang digunakan untuk menghubungkan perangkat network yang satu dengan yang lainnya adalah wireless. Ada beberapa mode wireless yang sering digunakan sesuai dengan fungsinya, Apakah ingin difungsikan sebagai access point ataupun difungsikan sebagai station. Pada artikel 'Perbedaan Mode Wireless' sudah dibahas mengenai perbedaan tiap mode wirelessnya. Perlu diketahui bahwa tidak semua mode wireless dapat digunakan dalam bridge network karena tidak semua support dengan L2 bridging terutama mode wireless sebagai station (penerima). Di artikel kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan penggunaan mode wireless disisi station pada jaringan hotspot.
Gambar 1
Disisi station atau router R2, terdapat beberapa mode wireless yang bisa digunakan. Misal, mode station, station-bridge, station-pseudobridge, dan station-pseudobridge-clone. Nah, disini kita akan melakukan percobaan berdasarkan topologi diatas.
Pertama, kita akan membahas mengenai penggunaan mode station. Perlu diketahui bahwa mode station merupakan mode pada interface wireless yang tidak support untuk membuat network yang sifatnya bridge network. Artinya, mode ini hanya bisa digunakan untuk membentuk network yang sifatnya routing. Jadi kita tidak bisa menggunakan mode ini berdasarkan topologi seperti diatas yang dibentuk pada network yang bersifat bridging.
Kedua, penggunaan mode station-bridge. Mode ini merupakan mode yang hanya bisa digunakan apabila perangkat AP-nya menggunakan Mikrotik juga. Dan mode ini support untuk bridge network. Apabila disisi AP kita tambahkan konfigurasi hotspot dan DHCP Server seperti pada topologi diatas, maka yang terlihat disisi AP adalah sebagai berikut.
Gambar 2
Ketiga, penggunaan mode station-pseudobridge. Mode ini merupakan pengembangan dari mode station standar. Mode ini juga support untuk bridging network. Jika kita menggunakan topologi yang ada, maka yang akan terlihat disisi AP adalah Mac-Address dari Wireless Client namun AP tidak membaca Mac-Address yang berada dibawah wireless client, dalam hal ini Mac-Address dari Client-1 dan Client-2.
Gambar 3
Keempat, penggunaan mode station-pseudobridge-clone. Mode ini hampir sama dengan mode station-pseudobridge, hanya saja pada mode ini wireless client akan menforward Mac-Address yang telah didefinisikan di "station-bridge-clone-mac". Namun, apabila station-bridge-clone-mac tidak ditentukan maka wireless akan menforward Mac Address perangkat yang pertama kali terhubung ke AP. Sebagai contoh Client-1 terhubung pertama kali ke hotspot server sehingga Mac-Address yang terlihat di host hotspot adalah Mac-Address Client-1. Kemudian, jika Client-2 terhubung ke hotspot server, maka yang terlihat di AP tetep menggunakan Mac-Address dari Client-1, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 4
sumber : mikrotik.co.id
layanan Informasi dan konsultasi
Whastapp: +62818530449
terima kasih sudah menunjungi blog kami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar